Ngadem di TPA Jetis Purworejo

Sabtu, Mei 05, 2018

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

TPA Jetis Purworejo

TPA, which means a landfill alias Tempat Pembuangan Akhir, bukan Tempat Pendidikan Al-Qur’an, ya? Hehe…

Hari itu kebetulan saya pas di rumah. Istilahnya sedang mudik ke Purworejo. Dan apakah kalian tahu, apa satu agenda rutin yang selalu saya kerjakan selama di rumah, selain makan dan tidur?

Bukan sulap bukan sihir, ini dia…..MOMONG PONAKAN.

( ( Tolong tepuk tangannya….. ) )

( ( Prok….prok….prok….) )

Nah, berhubung saya pengen nyari sensasi lain saat “momong”, tak ajaklah itu dua ponakan jalan – jalan (tapi naik motor) tanpa tujuan. Iya, nggak jelas banget memang. Pokoknya muter – muter gitu aja. Toh mereka berdua juga seneng – seneng aja. Hahaha…

Setelah hampir 45 menit berpanas – panas ria mengendarai motor mengikuti jalanan beraspal, tanpa sengaja, kami bertiga malah sampai di depan sebuah pintu gerbang TPA alias Tempat Pembuangan Akhir yang berada di desa tetangga. TPA Gunung Tumpeng namanya. Oke, mari mampir dulu…

Baca Juga : Wisata Edukasi di Hutan Mangrove “Demang Gedi”

TPA Jetis Purworejo
Ponakan saya.

Tempat Sampah yang Bebas Bau…
Berbeda dengan tempat pembuangan sampah pada umumnya yang dikenal sebagai kawasan kumuh dan berbau menyengat, TPA Gunung Tumpeng yang berada di Desa Jetis Kecamatan Loano – Kabupaten Purworejo ini, terlihat lebih rapi dan jauh dari kata “bau busuk” yang biasa ditimbulkan oleh sampah.

Wauw, kok bisa?

Usut punya usut, ternyata Pemerintah Kabupaten Purworejo telah melakukan perombakan dan penataan ulang di dalam TPA Gunung Tumpeng. Tidak hanya digunakan sebagai tempat pembuangan & pengolahan sampah saja, TPA yang lebih dikenal warga dengan nama TPA Jetis ini juga dilengkapi dengan sebuah ruang terbuka hijau yang cukup cantik. Bisalah untuk ngadem atau sekedar duduk santai sambil ‘momong’ ponakan dengan suasana berbeda. Hehe…

Ruang terbuka hijau yang bisa kita nikmati secara gratis ini merupakan sebuah taman di atas tumpukan material sampah yang sudah ditimbun tanah sedalam ±1 meter. Sampah – sampah yang ditimbun di dalam tanah, nantinya akan menghasilkan gas metan yang dialirkan ke beberapa tempat di TPA Jetis, seperti dapur dan taman, sehingga bisa dimanfaatkan untuk memasak ataupun sebagai sarana edukasi bagi pengunjung yang datang ke TPA Jetis.

TPA Jetis Purworejo
Tumpukan sampah yang belum tertimbun.

Pemanfaatan timbunan sampah seperti di atas merupakan pengembangan konsep sanitary landfill system yang dilakukan oleh pengelola TPA Jetis. Pola pengembangan yang sama, rencananya juga akan dilakukan pada lokasi tumpukan sampah lain yang sudah diratakan dan ditimbun tanah. Sehingga lahan yang digunakan untuk ruang terbuka hijau akan semakin luas dan gas metan yang dihasilkan pun akan lebih banyak.

Keren ya, konsepnya. Ibarat kata, sambil menyelam minum air. Sampah ilang, bebas bau, bahkan bisa membuat ruang terbuka hijau sekaligus sarana edukasi bagi masyarakat. Salut!

Baca Juga : Menengok Eksotisme Perbatasan Menoreh Lewat Gardu Pandang Goa Seplawan

TPA Jetis Purworejo
Kunjungan adek-adek SD Mutiara Ibu Sindurjan - Purworejo saat belajar pengolahan sampah dan edukasi lingkungan di TPA Jetis.

Ada Apa Saja di Ruang Terbuka Hijau TPA Jetis…?
Sekarang, mari saya ajak kalian untuk sedikit menengok beberapa fasilitas yang ada disekitar area taman TPA Jetis. Apa saja? Let’s check it….

1. Ada koleksi beberapa satwa. Mungkin bisa dibilang kebun binatang mini lah ya? Ada burung elang, kera ekor panjang, merpati, ular piton, kura – kura, dan ikan. Satu hal yang mungkin jadi sorotan saya adalah, tentang masalah kandang. Menurut saya pribadi, kandang untuk elang dan kera, terlalu kecil. Kemudian, untuk kebersihan air di kolam ikan dan kura – kura juga kurang diperhatikan. Berlumut dan terlihat hijau. Harapan saya sih, semoga kedepannya ukuran dan kebersihan dari masing-masing kandang hewan bisa lebih besar dan bersih. Aamiin.

TPA Jetis Purworejo

TPA Jetis Purworejo

TPA Jetis Purworejo

Satu lagi sebagai tambahan, mungkin di dekat kandang masing – masing hewan bisa diberikan sebuah papan keterangan yang menjelaskan secara singkat tentang kondisi hewan tersebut. Seperti, ini termasuk ke jenis apa, makanannya apa, habitatnya dimana, dll. Yaaa, seperti papan keterangan yang ada di kebun binatang itulah. Jadi, pengunjung yang datang (terutama anak – anak), bisa lebih paham lagi tentang hewan yang ada. (^_^)

2. Ada gazebo untuk bersantai. Gazebo berukuran cukup besar. Sepertinya ukuran 2X2 meter (kalau tidak salah). Lumayan untuk duduk santai saat ‘ngadem’ di TPA Jetis. Sayangnya, pas saya kesana, gazebo tidak bisa digunakan karena banyak kotoran di lantai yang berasal dari burung merpati yang sering singgah di atas gazebo. Semoga kedepannya bisa lebih bersih juga ya…Aamiin.

TPA Jetis Purworejo
Semoga gazebonya bisa lebih bersih ya...Bebas dari kotoran burung merpati.

3. Ada spot foto kekinian. Cocok ini buat anak muda Purworejo yang merasa gawl - hitz – keqiniyan. Di TPA Jetis ada beberapa spot yang bisa dijadikan sebagai tempat untuk berfoto. Silakan pilih. Ada dua spot berupa panggung kayu, satu booth dengan desain interface instagram, serta tak lupa jalanan berpaving yang di cat warna – warni layaknya pelangi.

TPA Jetis Purworejo

TPA Jetis Purworejo

TPA Jetis Purworejo
View dari atas panggung foto.

TPA Jetis Purworejo

TPA Jetis Purworejo


*******

Yah, itulah tadi sedikit cerita saya saat “momong” ponakan yang berakhir dengan “ngadem” di taman TPA Jetis – Purworejo. Sebuah tempat pembuangan & pengolahan sampah, yang disulap menjadi ruang terbuka hijau sekaligus tempat edukasi bagi pengunjungnya. Dibalik beberapa kekurangan yang sempat saya tuliskan di atas, saya tetep salut sama langkah Pemkab Purworejo yang terus melakukan perbaikan di TPA Jetis, demi menghilangkan stigma “tempat pembuangan sampah itu selalu bau, kumuh, dan kotor”. Intinya, KE to the REN. KEREN!


Behind the Scene : Muka-muka belum Mandi, Kolor, dan Sandal Jepit for Lyfe \m/

You Might Also Like

34 comments

  1. Wew.. Tempat pembuangan akhir bisa jadi tempat keren kayak gini ya dengan berbagai fasilitasnya....

    Ini kalau nggak salah di sebelah utara Purworejo ya..?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya mas, lokasinya ada di Purworejo sebelah utara.

      Hapus
    2. Hmm.. Purworejo sebelah utara, sepertinya belum terjangkau ni.. haha

      Hapus
  2. Bagus nih. Aku juga pernah lihat gerakan ubah TPA jadi ruang terbuka hijau tapi di Jakarta pas nonton televisi. Apalagi untuk kota2 besar yg saat ini hampir identik dgn tidakn adanya lahan terbuka, bahkan dampah dimana2..

    bit.ly/Handmadelokal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, jadi TPA yang dulu identik dengan kata kumuh dan bau, insyaallah bisa kita hilangkan dengan merombak lokasinya menjadi ruang terbuka hijau seperti yang dilakukan di TPA Jetis ini.

      Hapus
  3. Asik, mejeng juga nih foto mas Wis, biasanya kan nggak mau :D
    Memang asik nih ngadem disini, terlebih sembari baca atau sekedar ngemil.

    Lengkap juga ya, ada satwanya, dan yang pasti aku suka sama spot fotonya, Mas. Bener asik buat ngadem, nyantai di gazebo tuh.

    Dan yang tak kalah hitsnya juga ada spot kotak instagram ya, kekinian banget. Jadi ingat bulan lalu saya dapet pesenan dari salah satu tempat wisata bikin kotak instagram gitu..he

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekali-sekali lah, meskipun cuma pakai kolor dan sandal jepit tetep kudu muncul di blog sendiri.

      Hapus
  4. suasananya yang adem pas banget buat ngabuburit pas lagi puasa, keren...

    BalasHapus
  5. Beberapa tahun lalu, saya pernah coba cari rumah yang dekat TPA Bantar Gebang. Duh, itu kalau siang samar-samar bau sampah tercium. Saya mikir kayaknya kalau jadi tinggal di sana, rumah bakal ditutup terus daripada bau sampah sampai ke dalam. Karena bau itu pula, jadinya gak tertarik. Bagus ini kalau ada TPA yang gak tercium baunya. Semoga bisa ditiru oleh TPA lain

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin mbak, harapannya sih begitu. Teknik pengolahan sampah ini bisa diterapkan di TPA lain. Selain itu, setelah sampah tiba di lokasi TPA kudu benar-benar diolah dan bukan sekedar di tumpuk menjadi gunungan yang sering menimbulkan bau.

      Hapus
  6. Wah mantaff mas...
    bisa jadi wisata edukasi gitu ya :D
    ini kalau dibuat nongkrong pas siang bolong ples makan pecel makin josss kayaknya :D Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantap djiwa. Tapi sayangnya di dalam lokasi TPA kemaren nggak ada warung yang jualan pecel.

      Hapus
    2. Nah itu kamu bisa jualan pecel disana.. Menambah pendapatan..hihi

      Hapus
  7. Mas, dirimu mirip suamiku waktu masih single. Momong ponakan2. Makanya semua ponakan akrab banget sampai detik ini. Btw, TPA Jetis perlu dicontoh nih buat daerah-daerah lain. TPA kekinian.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha tak kira cuma saya aja mbak yang dapet jobdesk momong ponakan, ternyata... Semoga, biar TPA bukan sekedar dijadikan tempat "pembuangan" saja, tapi bisa dijadikan alternatif untuk tempat ngadem sekaligus wisata edukasi.

      Hapus
  8. aih om yang baik ajakin ponakan main hahha..btw pas awal baca judul juga aku sempet mikir kok ke TPA mainnya?ga salah?oalah ternyata TPA-nya keren begini ada sarana edukasi pantesan ponakannya diajak keisni :) keren deh inovasinya !

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dari rumah nggak punya rencana buat mampir ke TPA Jetis. Tapi berhubung nglewatin, yaudah lah tak ajak aja itu dua ponakan masuk kesini :D

      Hapus
  9. Keren bgt sih, TPA lebih mirip taman kota. Bebas bau pula, duh jd iri nih sama kota purworejo

    BalasHapus
  10. TPA nya bagus gitu, bisa bngat buat contoh TPA lainnya di kota lain , biar gak identik dgn bau dan jorok

    BalasHapus
  11. Sebenarnya sampah jika diolah dengan benar bakalan menjadi energi tambahan, bisa buat memasak dll, dan juga bisa dijadikan tanah penyangga bawah sehingga bagus buat menanam sesuatu, dan tempatnya keren eyy hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak juga ternyata manfaatnya. Selama ini mah taunya cuma bisa dijadikan energi tambahan sama diolah jadi kompos (misal sampah organik), ternyata kalau di kubur dalam tanah bisa jadi tanah penyangga juga.

      Hapus
  12. Saya nggak pernah momong ponakan lagi sejak lulus SMK. Ya, sekarang mah ponakan saya udah pada gede. Haha.

    TPA yang betul-betul indah~ Kalau TPA paling dekat sama Jakarta mah Bantar Gebang. Baca namanya aja udah males duluan. Apalagi mampir. Wqwqwq. Tapi belum tau, sih, saat ini ada perbaikan atau nggak. Semoga saja bisa seperti TPA Jetis. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nyari ponakan lagi sana :D

      Kalau Bantar Gebang masuknya mana sih? Bekasi kah? Ya, semoga ada lah. Setidaknya si pengelola TPA bisa mengolah sampahnya dengan baik dulu, jadi nggak menimbulkan bau, dsb.

      Hapus
  13. Prok .. prook .. prook ...
    Aku ikutan tepuk tangan meriah buat .. sukses bahagiain momong ponakan ke taman Jetis 👏

    Ide TPA nya patut diacungi jempol .. jadi apik kekinian

    BalasHapus
    Balasan
    1. Prok...prok...prok jadi apa?
      Dibantu ya?

      Iya mas, berasa jadi taman kota. Padahal mah ini lokasinya di bukit :D

      Hapus
  14. La ini namanya tpa kekinian mas. Edukatif pula ada binatang2nya. Aku ke purworejo cm kondangan tok ga tau ada tempat begini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kondangan ke daerah mana kah? Ini memang dulu belum terlalu terekspose sih, populer di sosial media juga baru-baru ini.

      Hapus
  15. ITU SAMA SEKALI NGGAK KAYAK TPA YANG ADA DI BAYANGAN GUE. ASTAGAAA. KEREN ABIIIIS. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. YAUDAH SIHHH...NGOMENNYA KUDU CAPSLOCK SEMUA GINI YAAAA? HAAAAHAAAA..

      Hapus
  16. Pas awal baca, "Haaa? bawa ponakan ke TPA?" eh jebulane apik ngono yaa mas :)
    Semoga jadi inspirasi TPA-TPA lain di Indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heeeee...yes mbak. Siapa tau TPA yang ada di Bantul, yang pernah kamu tulis sedikit di blog itu, juga bisa dirubah jadi bagus gini. Kan lumayan? :D

      Hapus
  17. Tepat yang cocok buat ngadem sekaligus menambah ilmu.. bisa membuat pikiran fresh dan segar lagi...

    Ajak anak-anak ke sini pasti seneng banget bisa liat banyak aneka satwa yang bisa mereka kenali lebih dekat keberadaanya..

    BalasHapus
  18. TPA bisa buat ngadem n momong keponakan saya baru tau mas, kpn2 ksana ah...ikut ngadem juga.

    BalasHapus
  19. Baru kali ini liat TPA sekeren ini, coba di sini ada kayak gitu juga, pasti keren juga tuh.

    BalasHapus

Yakin udah di baca? Apa cuma di scroll doang?
Yaudah, yang penting jangan lupa komen yes?
Maturnuwun ^^

FIND BLOGPOST

Total Viewers