بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّØْÙ…َÙ†ِ اارَّØِيم
Keunikan – keunikan
dari Masjid Agung Surakarta ini, sebenarnya baru saya ketahui setelah mengikuti
acara walking tour bersama teman – teman dari Laku Lampah. Laku Lampah sendiri
merupakan sebuah komunitas yang sering mengadakan tour dengan berjalan kaki, untuk mengunjungi kawasan yang masih
meninggalkan jejak – jejak sejarah di Kota Solo dan sekitarnya. Sebut saja seperti Kabupaten Kudus di Jawa Tengah dan Madiun yang ada di Jawa Timur.
Nah, untuk walking tour kali ini, tujuan kami
adalah Masjid Agung Surakarta yang lokasinya berada di sebelah barat alun –
alun utara Kota Solo. Dimulai dengan perkenalan secara singkat, kami yang
terdiri dari 10 orang peserta, kemudian mulai mendengarkan cerita serta
penjelasan – penjelasan yang disampaikan oleh Mas Fendy selaku guide dari tim Laku Lampah. Dimulai dari
menara masjid, berikut ada 5 keunikan Masjid Agung Surakarta, versi saya…
1. Ada menara dengan 8 pengeras suara
Sambil sesekali
membetulkan letak frame kacamatanya,
Mas Fendy mulai menyampaikan sedikit cerita tentang sebuah menara yang berada
di sisi utara Masjid Agung Surakarta. Dengan tinggi 33 meter, menara yang
terinspirasi dari arsitektur Qutub Minar di India ini masih kokoh berdiri meskipun
sudah berusia 90 tahun. Dibangun pada masa pemerintahan Sunan Pakubuwana X di
tahun 1928, menara yang berfungsi untuk mengumandangkan adzan saat memasuki
waktu sholat ini, ternyata memiliki 8 pengeras suara yang dipasang mengelilingi
dek pandang di bagian paling atas menara.
“Kalau mau naik ke atas,
sebenernya masih bisa. Tapi berhubung pintunya dikunci, mari lanjut ke
bangunan selanjutnya.”