بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّØْÙ…َÙ†ِ اارَّØِيم
Ibu saya sempat woro-woro, kalau di dekat rumah ada
taman bunga yang baru saja dibuka. Dari kalimat woro-woro yang beliau sampaikan, sepertinya ada semacam “kode”,
bahwa ibu mengajak saya untuk mengunjungi taman bunga yang bernama Taman Bunga
Asmara 2 ini. Baiklah, mari kita kemon, buk! Mumpung saya pulang dan ada
ponakan yang nginep di rumah, sekalian diajak wae.
Om Arip : “Ikut, nggak?”
Ponakan : “Kemana, om?”
Om Arip : “Taman bunga.”
Ponakan : “Taman bunga?”
Om Arip : “Iya…”
Ponakan : “Yes-yes. Ikut, om.”
Om Arip : “Sholat ashar dulu tapi. Habis itu baru berangkat.”
Ponakan : “Oke.”
Sementara ibu saya….
Ibu : “Sido….?”
Saya : “Lah, pripun to, buk? Terose pengen mriko?”
Ibu : “Ibune tak mbonceng tekan Turusan (nama desa) wae. Meh
tilik wong loro. Mengko nek wis balik seko taman bunga, ibune diampiri meneh.”
Saya : “Mboten sios ting taman bunga?”
Ibu : “Ora wes.”
SECEPAT ITU KEINGINAN
BELIAU BERUBAH.