Rasa Penasaran yang Bikin Ketagihan - Sebuah Cerita tentang Saya dan IDN Times

Sabtu, Maret 31, 2018

Review IDN Times Indonesia

Jare nek ra ninja, ra oleh dicinta…

Berat bener ya, syarat biar bisa dicinta sama anak muda jaman sekarang. Harus ninja, gaes. Yaudah, saya tak nyari sekolah ninja dulu, biar bisa dicinta….Bye! Wkwkwk…sebuah mispersepsi yang cukup retjeh.

***

Lirik lagu dangdut seperti di atas sering kalian denger, kan?

Pasti.

Nggak cuma di radio dan televisi saja, bahkan lagu yang dipopulerkan oleh NDX AKA dan Via Vallen ini sempat viral di sosial media serta situs penyedia video streaming, bernama Youtube. Lihat saja viewers di masing – masing video dengan judul lagu tersebut. Beuh…jutaan gaes. Penikmatnya pun tak sekedar orang – orang generasi lama berusia tua. Muda – mudi dengan label Gen Y dan Gen Z pun tak kalah banyaknya. Hanya dengan sentuhan jari, Generasi Y dan Z ini mampu menjadikan sebuah video, viral dalam hitungan detik saja.


Nah, sudah tidak asing lagi kan, kalau mendengar istilah Gen Y dan Gen Z?

Yash! Betul, mereka adalah kelompok manusia yang lahir dan tumbuh diantara tahun 1980an hingga tahun 2000an. Dari hasil pencarian di internet, sebenarnya saya menemukan beberapa macam pendapat yang menyatakan, kapan tepatnya kedua generasi ini terlahir. Namun secara garis besar, Gen Y atau sering disebut juga dengan istilah generasi milenial, adalah sekelompok individu yang terlahir antara tahun 1980 - 1995. Sementara Gen Z, adalah anak – anak yang terlahir di tahun 1995 – 2010.

Berbeda dengan generasi – generasi sebelumnya, individu yang masuk ke dalam Gen Y dan Gen Z adalah seorang yang melek akan teknologi, khususnya hal – hal yang berbau teknologi digital. Mereka cenderung lebih aktif untuk bermain dan mengeksplorasi dunia digital, melalui perangkat elektronik yang mereka miliki. Sebut saja smartphone, komputer, serta sebuah modem untuk terkoneksi dengan jaringan internet.

Generasi Y dan Z
Sumber : aturduit.com

Tak hanya ingin menunjukkan eksistensi dirinya lewat sosial media saja, anak – anak Generasi Milenial dan Generasi Z seperti saya, juga lebih memilih memanfaatkan perangkat elektronik atau gadget sebagai sumber referensi dalam mencari dan membaca informasi. Selain lebih mudah dan cepat, sebagai pengguna, kita juga akan diuntungkan dengan adanya berbagai macam pilihan situs penyedia informasi yang lebih menarik dan lengkap. Ada situs khusus berita. Situs web yang menawarkan hiburan. Situs berisi informasi olahraga, atau yang lebih keren lagi adalah adanya satu portal website yang langsung berisikan berbagai macam informasi sekaligus, seperti IDN Times.

Review IDN Times Indonesia

IDN Times sendiri merupakan sebuah website yang memang dikhususkan untuk Generasi Milenial dan Generasi Z, yang dikenal sebagai digital native person. Perusahaan media yang dibangun oleh kakak – beradik, Winston Utomo dan William Utomo ini, mencoba memberikan atmosfer berbeda di dunia media digital Indonesia, dengan memberikan pengaruh positif kepada Generasi Milenial dan Generasi Z, melalui konten – konten berkualitas yang mereka ciptakan.

Winston Utomo dan William Utomo

Selain berkualitas, kontennya pun beragam. Jadi, jika sudah selesai membaca satu berita di website IDN Times, kita bisa langsung membuka berita lain yang relevan. Kemudahan – kemudahan inilah yang menjadi alasan, kenapa sampai saat ini, saya masih cukup aktif untuk membaca tulisan dan berita di IDN Times.

Aktivitas saya untuk membaca tulisan di IDN Times sebenarnya juga bukan tanpa sebab. Bermula dari keisengan dan rasa penasaran saya dengan hasil share – share’an teman yang muncul di beranda Facebook kala itu (sekitar tahun 2015 kalau tidak salah), saya mencoba mengarahkan kursor mouse dan meng-klik tautan hasil share – share’an teman tersebut. Dan, tara….munculah sebuah halaman berisi kuis yang bisa diisi sesuai dengan kondisi atau keinginan kita.

Ya, itulah halaman pertama yang saya buka di IDN Times. Sebuah halaman kuis yang berhasil membuat saya ketagihan dan tertarik untuk membuka halaman lain di web IDN Times.

Disaat website lain hanya dipenuhi dengan tulisan berita saja, IDN Times hadir dengan topik tulisan yang beragam dan “anak muda” banget. Bayangkan saja, dalam satu ketikan alamat web, kita sudah bisa menemukan berbagai macam konten yang sesuai dengan kebutuhan anak – anak milenial dan Generasi Z. Berita terupdate, ada. Tips dan trik, ada. Kuis? Ada. Tulisan seputar olahraga, travelling, kuliner, kesehatan, bahkan otomotif pun bisa kita temukan.

Review IDN Times Indonesia

Seperti yang sudah saya tuliskan, IDN Times memang menjadi media informasi digital yang berbeda dari media – media lain. Tidak sah rasanya jika saya menulis puluhan kata “BEDA” di blogpost ini, tapi tidak membahasnya lebih terperinci lagi. Nah, berikut ada beberapa hal unik dan menjadi pembeda antara IDN Times dengan portal informasi digital lainnya. Let’s check it out!

Review IDN Times Indonesia

1. Website User Friendly
Apa sih yang membuat kalian betah berlama – lama untuk membuka sebuah website? Kalau saya sih, yang pasti karena tampilan websitenya yang rapi dan user friendly. Seperti tampilan dari web IDN Times ini.

Warna putih yang mendominasi hampir 90% tampilan web, membuat website IDN Times terlihat elegan dan memiliki kemampun untuk memuat halaman yang lebih cepat. Menu dan tombol navigasinya pun tertata dengan apik, sehingga memudahkan pengunjung dalam mengeksplorasi masing – masing menu yang ada.

2. Konten Lengkap
Tak hanya unggul di segi tampilan websitenya saja, konten tulisan dan informasinya pun lengkap. Tinggal klik menu dari masing – masing kategori, secara otomatis, IDN Times akan memunculkan ratusan artikel yang kita cari.

Masih kurang? Silakan pilih menu “MORE” yang ada di sisi atas sebelah kanan website. Disitu, kita akan menemukan lebih banyak lagi kategori artikel yang telah dibuat oleh kontributor maupun orang – orang yang tergabung dalam komunitas IDN Times, serta terdapat 10 channel yang dikelola khusus oleh IDN Times, seperti POPMAMA untuk dunia parenting dan channel POPBELA yang dikhususkan untuk membahas dunia wanita Generasi Milenial dan Generasi Z. Komplit sekali, bukan?

Review IDN Times Indonesia

3. Kuis yang Unik
Inilah salah satu pembeda yang paling mencolok menurut saya. Berbeda dengan portal informasi digital lainnya, IDN Times memberikan sebuah menu khusus bernama QUIZ yang bisa kita mainkan secara online. Bukan sekedar kuis penghilang stress belaka, sebagian besar kuis yang ada merupakan kuis yang berhubungan langsung dengan kepribadian kita. Setelah mensubmit jawaban, kita pun akan diberikan sebuah kesimpulan yang relevan, dan hasilnya bisa langsung dibagikan ke sosial media yang kita miliki.

4. Grafis Pendukung yang Menarik
Saya pribadi termasuk orang yang paling cepat bosan, ketika dihadapkan dengan konten yang hanya dipenuhi dengan tulisan. Maka tak heran, jika saya akan sedikit mencari “pelarian” ke sebuah situs yang tidak hanya menyediakan tulisan berkualitas saja, tapi juga didukung dengan tambahan grafis visual yang menarik, seperti IDN Times.

Sebuah hasil penelitian mengatakan bahwa, 90% dari informasi yang terkirim ke otak adalah berbentuk visual. Hal ini dikarenakan visual diproses 60.000 kali lebih cepat di otak dibandingkan dengan teks. 

Beberapa contoh grafis pendukung di Facebook IDN Times

5. Album Foto Facebook Tertata Rapi
Mari sedikit menengok akun sosial media dari IDN Times, yaitu fanpage Facebook. Selain tampilan grafis yang menarik, IDN Times juga tak lupa untuk menata koleksi album foto di fanpage facebook mereka. Dimana terdapat beberapa album foto berisikan gambar-gambar yang bertuliskan kalimat tambahan.  Semacam artikel berbentuk listicle, namun sudah dikonversi menjadi image yang menarik dan mudah untuk di baca.

Review IDN Times Indonesia
Tampilan album foto di fanpage IDN Times yang rapi

6. Terdapat Menu #MillenialsMemilih
Santai. Nggak usah panik. Saya bukan tim sukses siapa – siapa, kok. Hehe…Cuma mau ngasih tau aja, kalau menu #millennialsmemilih dari IDN Times merupakan menu khusus yang berisi ratusan artikel tentang info – info terkini mengenai masalah Pilkada.

Bosen mah, kalau baca masalah beginian. Pasti isinya tulisan semua…

Saya rasa tidak. Meskipun membahas masalah politik, tapi artikel #millennialsmemilih dibuat dengan model listicle yang dikenal singkat dan langsung to the point, sehingga inti dari tulisan akan mudah dicerna oleh otak kita.

Bagaimana, jelas bedanya kan?

Review IDN Times Indonesia

Kenapa…? Ada yang kurang….? Salah…?
Wajar lah, karena kebenaran itu hanyalah milik netizen semata. *Halah*

Dibalik semua hal unik yang ada di IDN Times, tentu website yang sudah memiliki 40 juta pembaca setia per bulannya ini, masih memiliki beberapa “Pekerjaan Rumah” yang mungkin harus segera diatasi, agar menjadi situs informasi yang sesuai dengan harapan Generasi Y dan Z.

PR Pertama | Update Video di Chanel IDN TV. Percaya nggak sih, kalau video itu menjadi media yang tak kalah menariknya untuk menyampaikan informasi, selain dalam bentuk tulisan? Percaya ya? Nah, sayang banget nih, IDN Times belum memaksimalkan “kekuatan” ini. Pas saya buka channel IDN TV, video unggahan terakhir saat itu tertulis tanggal 25 Maret 2017. Wah, hampir setahun yang lalu. Padahal jika dilihat dari traffic pengunjung dari web IDN Times saja, sudah menyentuh angka 40 juta per bulan, bukan tidak mungkin kalau video yang ada di IDN TV juga akan memiliki angka yang sama, atau bahkan lebih. Bisa jadi kan? Coz everything is possible…

Review IDN Times Indonesia

PR Kedua | Mengatur Letak Menu “About Us” dan Kawan-kawan. Overall memang tata letak menu bar di IDN Times sudah bagus dan gampang ditemukan. Tapi, saya rasa letak menu About Us, Career, Contact Us, dan kawan-kawannya terlalu di bawah sehingga susah terbaca. Mungkin bisa nih, dibuat menu drop-down dan diletakkan di sisi atas sejajar dengan main menu (berada diantara menu Community – More).

Review IDN Times Indonesia
Before

Review IDN Times Indonesia
After

PR Ketiga | Pasang Si Timmy di Dekat Logo IDN Times. Sebenarnya ini tak jauh berbeda dengan masalah kedua, yaitu masalah tata letak.  Fungsi maskot sendiri kan salah satunya adalah sarana untuk mendekatkan diri antara pihak perusahaan dengan audience. Nah, saya rasa fungsi Timmy sebagai maskot kurang terlihat, jika melihat posisinya yang berada jauh di bawah side bar dan tertumpuk dengan iklan – iklan. Alternatifnya, mungkin bisa di letakkan di dekat logo utama IDN Times yang berada di sisi kanan atas. Selain bisa lebih menonjolkan sosok Timmy sebagai maskot IDN Times, saya yakin awareness dan impresi baik masyarakat akan lebih meningkat.

Review IDN Times Indonesia

Before

Review IDN Times Indonesia
After

Nah, itulah sedikit cerita dan masukan saya terhadap IDN Times. Sebuah media digital yang unik, berbeda, serta diperuntukan khusus bagi Generasi Milenial dan Generasi Z. Semoga dengan sedikit saran yang saya tuliskan, bisa menjadikan IDN Times lebih baik lagi dan bisa mencapai tujuan jangka panjangnya untuk menjadi sebuah perusahaan media masa depan berkelanjutan berusia 100 tahun. Aamiin

You Might Also Like

30 comments

  1. IDN Times benar-benar media online kekinian yang pas buat kita gan

    BalasHapus
  2. semoga menang ya mas lomba nya :"D

    BalasHapus
  3. Kok aku jd pengin nyanyi sik, gara2 baca prolognya.. Hahah
    "Tiwas tuju ninja jebule pilih vespa, tiwas jatuh cinta ternyata ada yg punya" buahahah, jd nggak usah cari sekolah ninja yes, skrg cari sekolah vespa aja😂
    Btw, aku juga pembaca aktif IDN Times loh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang ada lagu yang begitu yak? Nggak tau saya malahan. Hahaha

      Saya juga...kontennya enak dibaca :D

      Hapus
  4. Jujur gak tau itu lagu apa yang dibahas di awal tulisan. Lagu Via Vallen yang gue tau cuma SAYANG. :D

    Btw, IDN Times emang salah satu media kekinian yang cukup sering gue baca klo lagi cari ide buat tulisan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini lagu populer lho bang. Masak kagak tau. Buka youtube dulu, gih xD

      Kalau saya mah paling buat bacaan nyari-nyari berita terkini. Kalau inspirasi nulis mah dari BW. Muehehe

      Hapus
  5. IDN times ini keren loh
    kalo gak salah masuk top 5 situs berita terpopuler di bawah tribun, detik, liputan 6 dan Kompas
    tapi yang aku suka di IDN times ini cover both sidenya bagus jadi isinya legit dan gak hoaks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah...nggak hoax itu yang penting. Kalau masalah perigkat...*tak googlig dulu* :D

      Hapus
  6. Nggak pernah dengar saya lagu itu, agak kurang suka dengan genre dangdut huehehe.

    Wah, kalo dicermati lagi, bener ya. Itu masukan2 yang dicantumkan menurut saya jadi lebih pas. Apalagi yang logo di taruh di atas, bener eh. Jadi kalau awal udah lihat judul artikel, rasanya kayak ulangan mendadak tanpa ada pemberitahuan sebelumnya xD
    /apaansii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyata nggak semua orang tau lagu dangdut yg cukup populer, ya? *Tak kira...

      Iya sih, kalau maskotnya diatas kan jadi lebih keliatan. Biar lebih menjual :)

      Hapus
  7. "Opo koyo ngene susahe wong kere?" Say nggak tau kenapa suka sama liriknya yang itu. Bahahaha. Omong-omong, saya udah lama nggak denger lagu itu ternyata.

    Dalam segi visual, menurut saya blog ini juga sudah seperti IDN Times, Mas Wisnu~ Ehehe. Gudlak, ya. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Streamingan dulu kalau gitu :D

      Haha...tapi gravis baru seadanya. Belum seketje IDN Times. Aamiin...terimakasih

      Hapus
  8. ulasannya komplit, gravisnya juga kece. moga menang lomba lagi mas

    BalasHapus
  9. Eh..aku blm pernah denger lagunya.. kuper😀

    Yup, meski nggak sering main di IDN Times, tapi berita+tampilannya enak dibaca.

    Nggak kayak yang asal judulnya bombastis, tapi ntar isinya ga nyambung. Sebel aku klo itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh. Ini sering di puter di bis - bis sama warung makan gitu juga padahal mbak. Hehe.. Iya, kontennya menarik dan enak dibaca. Jadi inti dari tulisannya juga mudah diterima sama pembaca, khususnya anak-anak muda

      Hapus
  10. Agak roaming dengan prolognya...maklum bukan vianisti...hahahahaa

    Aku sih juga pembaca di idn times, yaa walaupun tidak tiap hari. Bahkan juga install app-nya. Berita atau artikelnya sangat menarik, tidak jauh dari kehidupan sehari-hari :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya yang lumayan sering itu via LINE sama website mas. Kalau aplikasi belum pernah malah. Maklum, memori hape udah penuh. Hehe

      Hapus
  11. Seperti nya saya kudet. Gtw apa itu IDN Times...
    Ga cocok saya disebut generasi milenial, cocok nya disebut generasi manula 😂😂.

    Tp akhirnya saya tau jg IDN Times itu apa. Sering dengar tp Belom pernah menjelajah ke situs nya 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buka webnya dulu kalau gitu mas. Meskipun ngakunya generasi manula, setidaknya tetap update lah sama IDN Times :D

      Hapus
  12. aku moco prolog sambil nyanyi wkwk

    BalasHapus
  13. coba dibuka jalantikus.com juga banyak dikunjungin sama anak jaman sekarang tuh gan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap! Kalau itu jadi web langganan buat download-download sesuatu. Kalau IDN Times, lebih sering tak buka buat baca info-info, sih

      Hapus
  14. Blm pernh dngar lagunya..
    Tapi yg pasti jd kontributor di idntimes itu susah bngt lolos editor

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiklah, kalau belum pernah denger. Coba Youtube'an dulu aja mas :)
      Apa iya? Saya belum pernah nyoba daftar mas. Hehe

      Hapus
  15. Sekarang banyak banget portal yang seperti ini, jadi bikin bingung mau baca mana kakakkakaka

    BalasHapus
  16. Pernah denger sih tentang IDN Times ini.
    Kalo gak salah malah pernah akses juga halaman webnya.
    Cuma sekedar lewat doang sih, heheh.
    Tapi kontennya menarik ya.
    Ntar coba melipir lagi deh, hehehe :D

    BalasHapus

Yakin udah di baca? Apa cuma di scroll doang?
Yaudah, yang penting jangan lupa komen yes?
Maturnuwun ^^

FIND BLOGPOST

Total Viewers