10 Istilah "Aseli Solo" Yang Wajib Anda Ketahui

Sabtu, September 24, 2016

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Kraton Kasunanan Solo
Sumber : https://coretanpetualang.wordpress.com/
Pernah menjadi mahasiswa kuliahan di Solo selama ± 4 tahun membuatku sudah bisa beradaptasi dengan budaya dan gaya bahasa penduduk Kota Bengawan ini. Ya, walaupun masa awal-awal hijrah ke Solo agak bingung dengan beberapa istilah yang mereka gunakan untuk berkomunikasi, tapi seiring dengan berjalannya waktu kebingungan itu lambat laun hilang. Mungkin secara bahasa memang tidak berbeda dengan Bahasa Jawa daerah asalku di Purworejo, tapi istilah-istilah Aseli Solo inilah yang kadang membuatku bertanya-tanya “iki artine opo?”. Mungkin kejadian ini juga sempat dirasakan oleh beberapa orang (atau mungkin juga anda yang sedang membaca tulisan ini) yang merantau atau baru pertama kali datang ke Solo.

Nah berikut beberapa istilah Aseli Solo yang sering digunakan penduduk lokal untuk berkomunikasi :

1Badalah / Badala
Digunakan untuk mengekspresikan kekagetan seseorang ketika mendengar sesuatu yang tidak sesuai dengan ekspektasi mereka.

Contoh : Ketika anda berkunjung ke Keraton Solo, ternyata Keraton tidak buka. Otomatis anda kecewa, terkejut dan mungkin agak jengkel. Kata “Badalah / Badala” inilah yang digunakan untuk mengekspresikan ke-terkejut-an ini

“Badala malah Keraton Solo-ne tutup” // "Badala malah Keraton Solo nya tutup"

Ya kurang lebih seperti itu hehehe.


Sumber : http://streetsofnaija.net/2015/02/3-women-seal-sell-baby-for-n600k/
Edited by Me

2Nggagas / Nggagas ‘o
Artinya mikir / berpikir (memikirkan sesuatu yang ada hubungannya dengan apa yang sudah terjadi).

Sumber ; Google Image
Edited by Me

Contoh :
“He, iki kuliah e mlebu lho, enek dosen” // "Hei, ini kuliahnya masuk lho, ada dosen"

“Lueh, ra nggagas aku, rung garap tugas” // "Biarin deh, nggak mikir aku, belum ngerjain tugas"

3. Mokmen
Istilah yang digunakan untuk menggambarkan razia polisi saat memeriksa surat kelengkapan kendaraan bermotor di satu titik atau area jalan. Istilah lainnya adalah "tilangan".

Kabooor
Sumber : http://news.okezone.com/
Contoh :
“Cah, enek mokmen ning dalan Slamet Riyadi lho, ati-ati” // "Gaes, ada tilangan di jalan Slamet Riyadi lho, hati-hati"

4. Oglangan
Istilah yang digunakan ketika terjadi pemadaman listrik atau mati lampu.

Contoh :
“Wah oglangan iki ndes, ra sido ngecast hape” // "Wah mati lampu ini, nggak jadi ngecast hape"

5.Jiblok / Jiglok
Kata yang digunakan untuk menyatakan “jatuh”.

Contoh :
“Ati-ati kui tas-e bolong, mengko smartphone mu jiblok lho” // "Hati-hati itu tasnya bolong, nanti smartphone mu jatuh lho"

6. HIK / HEK
HIK , Wedangan, Angkringan
Sumber : https://ahmadmushofihasan.wordpress.com/
HIK adalah kata lain dari angkringan, semacam tempat untuk makan yang biasanya buka pada sore hingga tengah malam di pinggir jalan. Berdasarkan sumber - sumber yang saya baca, HIK ini istilah pendek dari Hidangan Istimewa Kampung. Selain disebut HIK, kadang masyarakat Solo juga menyebutnya dengan kata wedangan.

Contoh :
“Mangan nang HIK-e mbah Di yo cah” // "Makan di angkringannya mbah Di yok gaess"

7. Mbribik
Istilah lainnya semacam sepik-sepik dengan lawan jenis yang kita sukai. Yah, semcam PDKT-an.

Contoh :
“Krungu-krungu si Johnny lagi mbribik Siti” // "Denger-denger si Johnny lagi PDKT-an sama Siti"

8. Banter
Selain digunakan untuk menunjukkan kecepatan sesuatu, di Solo kata banter juga sering digunakan untuk menunjukkan tingkat  kekerasan suara / volume.

Contoh :
“Woiii! Nyetel lagu ne ojo banter-banter. Aku meh turu” // 'Woii! Muter lagunya jangan keras-keras. Aku mau tidur"

9.  Neker
Artinya kelereng. Udah itu aja hahaha...

Neker-an
Sumber : https://www.tokopedia.com/allaboutbidadari/
10. Gathel / Gaplek
Ini bahasa pisuhan (umpatan) di daerah Solo dan sekitarnya. Nggak usah diterapin ketika komunikasi pakai smartphone maupun dengan warga lokal ya, karena artinya kasar. Cukup tahu aja, hehehe...

Contoh :
“sensor-sensor-sensor……tiiiiiiiiiit”

Itulah beberapa istilah Aseli Solo yang umum dijumpai di kotanya Pak Jokowi. Misal ada yang belum ter-list silakan ditambahi sendiri. Terimakasih...

You Might Also Like

6 comments

  1. Jadi inget, dulu pas kuliah aku lagi ngerti kosakata "oglangan" dari temenku asal Solo. Selama ini ngertinya "lampu mati" thok. :D

    BalasHapus
  2. Ada beberapa yang tahu artinya sih.
    Tapiiiii pasti beda pengucapan deh xD
    anu bang, bikin rekamannya coba biar bsia bandingin xDDD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rekaman? Di publish dimana za?
      Youtube? Aduh nggak pede sama suara & komuk-ku XD
      *Nggak video-able banget*

      Hapus
  3. Lha kan aktif ngeblog juga belum lama aku-nya. Hehehe
    BW pun cuma kadang-kadang, jadi ngga begitu femes di dunia perbloggeran :D

    BalasHapus
  4. Kalo boleh sedikit revisi,"nggagas" artinya lebih ke "merhatiin sih" (perhatian)

    Jadi kaya "ra nggagas aku" itu "ga merhatiin aku" (cuek) dsb dsb hehehehe

    BalasHapus
  5. Klo blh tambah kata ono/enek

    BalasHapus

Yakin udah di baca? Apa cuma di scroll doang?
Yaudah, yang penting jangan lupa komen yes?
Maturnuwun ^^

FIND BLOGPOST

Total Viewers